Rabu, 10 Agustus 2016

00.12 - No comments

Sejarah Kampus UNESA




Universitas Negeri Surabaya merupakan salah satu universitas tertua di kawasan Jawa Timur. Dahulu sebelum tahun 1999 masih bernama IKIP Surabaya yang berdiri sejak 1964. Bermula dari dibukanya kursus B-I dan B-II pada 1960 di bidang Ilmu Kimia dan Ilmu Pasti yang memanfaatkan sarana dan prasarana dari Hoogere Burger Schol, sebuah sekolah pendidikan jaman Belanda. Kursus – kursus tersebut diadakan di Surabaya guna memenuhi kebutuhan tenaga pendidik tingkah Sekolah Menengah Pertama  ( SMP ) dan Sekolah Menengah Atas ( SMA).

Menjelangkan akhir tahun 1964, tepatnya pada tanggal 19 Desember IKIP Surabaya resmi berdiri sendiri, yang kemudian menjadi hari lahir IKIP Surabaya. Saat itu , IKIP Surabaya telah mempunyai lima fakultas , yaitu : Fakultas Ilmu Pendidikan ( FIP ) , Fakultas Keguruan Ilmu Sosial ( FKIS ) , Fakultas Keguruan Sastra Seni ( FKSS ) , Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta ( FKIE ) dan Fakultas Keguruan Ilmu Teknik ( FKIT ) . Kemudian pada 1977 , IKIP Surabaya menambah Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan ( FKIK ) hasil penggabungan dengan Sekolah Tinggi Olahraga.

Pada 1981 terjadi perubahan pada hampir semua fakultas di IKIP Surabaya, yaitu ; Fakultas Ilmu Pendidikan ( FIP ) tetap menjadi Fakultas Ilmu Pendidikan ( FIP ), Fakultas Keguruan Sastra Seni ( FKSS ) menjadi Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni ( FPBS ) , Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta ( FKIE ) menjadi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam                  ( FPMIPA ) , Fakultas Keguruan Ilmu Sosial ( FKIS ) menjadi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( FPIS ), Fakultas Keguruan Ilmu Teknik ( FKIT ) menjadi Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ( FPTK ) dan Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan ( FKIK ) menjadi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan ( FPOK ).

Pada Agustus 1999 , IKIP Surabaya berubah menjadi Universitas Negeri Surabaya dengan pusat kegiatan akademis di wilayah Ketintang , dan selanjutkan UNESA membangun gedung yang sedang dalam tahap penyelesaiannya akan digunakan pusat atau kantor rektorat baru di wilayah Lidah Wetan.

UNESA kampus Lidah Wetan sendiri merasa  beruntung karena berada di wilayah elite Surabaya bagian barat, seperti Citraland, Universitas Ciputa, Supermall, Pakuwon, Darmo, dan lainnya yang sedang gencar-gencarnya para investor lokal maupun asing membangun kota Surabaya bagian barat akhir-akhir ini.

Universitas Negeri Surabaya sampai saat ini masih mengelola enam fakultas , yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan   ( FIP ) , Fakultas Bahasa dan Seni ( FBS ) , Fakultas Matematika dan Ilmu Alam  ( FMIPA ) , Fakultas Teknik ( FT ) , Fakultas Ilmu  Keolahragaan ( FIK ). Dan dalam perkembangannya , pada tahun 2006 resmi berdiri Fakultas Ekonomi ( FE ) yang merupakan hasil pemekaran dari Fakultas Ilmu Sosial ( FIS ). Sampai saat ini Universitas Negeri Surabaya memiliki 30 jurusan yang terdiri dari 68 progam studi.

Untuk selanjutnya penulis akan memfokuskan sekitar kampus FIP ( Fakultas Ilmu Pendidikan ) dimana pada fakultas ini, penulis sedang menempuh kegiatan kuliah. Fakultas Ilmu Pendidikan menaungi delapan progam studi dengan gelar sarjana , yaitu : Teknologi Pendidikan , Manajemen Pendidikan , Pendidikan Guru Sekolah Dasar , Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Bimbingan dan Konseling , Pendidikan Luar Biasa , Pendidikan Luar Sekolah , dan Psikologi. Dari delapan progam studi tersebut , dua diantaranya berada di luar kampus UNESA Lidah Wetan, yaitu Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini berada di Jalan Teratai 4 , Surabaya dan Pendidikan Luar Biasa berada di wilayah Gedangan , Sidoarjo. Tetapi pada tahun 2015 ini, pihak UNESA telah membangun gedung untuk jurusan PG-PAUD dan Pendidikan Luar Biasa yang pada pertengahan bulan Mei masih dalam tahap pembangunan dan di harapkan untuk tahun ajaran 2015/2016 dalam beberapa bulan kedepan,  semua jurusan yang terdapat di Fakultas Ilmu Pendidikan dapat berkumpul dalam satu lingkungan.

Mengenai jurusan dan progam studi yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan, terdapat beberapa anggapan dari sebagian besar mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan , sebagai contoh jurusan PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar ) dianggap sebagai mahasiswa terbanyak di Fakultas Ilmu Pendidikan dan tidak fashionable , hal ini karena mereka dituntut untuk se-formal mungkin dalam berbusana, seperti harus memakai seragam batik, celana kain , sepatu pantofel, dll. Sedangkan untuk jurusan Psikologi, dianggap sebagai jurusan yang paling elite , apabila dilihat dari nama jurusan mereka dan bagaimana cara mereka berbusana. Sementara untuk jurusan penulis ialah Teknologi Pendidikan ( TP ) , jurusan ini dianggap sebagai penguasa di pendopo atau paling banyak yang menempati pendopo Ki Hajar Dewantara, dikarenakan hampir semua mahasiswa Teknologi Pendidikan selalu membawa laptop atau notebook setiap mereka kuliah, dan diwaktu free , selalu digunakan untuk mengakses internet dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi kampus, walaupun ada beberapa juga mahasiswa dari jurusan lain yang datang menikmati fasilitas Wi-Fi gratis tersebut, tetapi tidak semendomonisai mahasiswa Teknologi Pendidikan.

Tetapi sayangnya, fasilitas yang baik ini tidak dibarengi oleh pemaksimalan ruang-ruang kelas yang dibiarkan tidak terawat , misalnya di gedung Teknologi Pendidikan , yang penulis rasa banyak ruang kelas yang kosong dan gudang-gudang yang tidak terawat. Sementara itu, kantin pada lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan terkesan jorok, bahkan dibiarkan oleh pengelola kantin , kucing naik ke atas meja guna memakan sisa makanan mahasiswa, hal ini tentu membuat kondisi kantin kampus semakin terkesan jorok. Bahkan tak jarang, sebagian mahasiswa lebih memilih istrihat dan makan di luar kampus, yang lebih steril dan murah daripada kantin kampus sendiri. Untuk akses jalan di sekitar kampus jauh dari kata layak, jalan disekitar kos mahasiswa dibiarkan begitu saja, banyak berlubang disana-sini,  hanya jalan di sepanjang Fakultas Ilmu Pendidikan hingga Fakultas Ilmu Keolahragaan yang diperhatikan, serta sepanjang jalan gedung PPG hingga gerbang utama UNESA. Diharapkan untuk perkembangan selanjutnya UNESA semakin berbenah diri dan tumbuh menjadi universitas unggulan  yang patut diperhitungkan di kancah nasional ataupun internasional. UNESA Tetap Jaya !!!

0 komentar:

Posting Komentar